Chikungunya merangsang sabarku!

Jalanku terpeyok - peyok sambil memegang lutut, meraba dan mencari suatu pegangan yang kuat menopang tubuhku untuk berdiri. Bayangkan.. hanya untuk berdiri. Itu belum untuk berjalan. yah itulah sakitku sekarang..

Tak beberapa waktu yang lalu, aku menetap sementara di Kota Padang, berniat untuk menyelesaikan studi penelitianku disana. Aku menjadi anak kosan untuk sebulan di kota yang terkenal dengan segala  hal yang berbau minang. Relatif, aku kira semua sifat anak kosan sepertiku, ingin pergi kerumah saudara agar lebih hemat makan dan juga mendapatkan hiburan disela - sela waktu luangku. Aku sering mengunjungi rumah sodara ku disana, apalagi kini aku sudah bisa berpergian sendiri dengan angkutan umum. Mumpung bisa mengaplikasikan pengetahuan mengenai alur angkot disana. 

Malam itu, sodara laki - lakiku di rumah itu, demam tidak turun - turun, sampai dia menyadari ada bintik merah yang timbul di seluruh badannya. Antipiretik dan analgesik tidak mampan lagi menyembuhkan demamnya yang tiba - tiba muncul dan hilang. Akhir - akhirnya, dia di bawa periksa dan didiagnosis DBD. Sodarakupun itu dirawat di Rumah Sakit Yos Sudarso, Padang.

Akupun memutuskan untuk pulang kekosan yang memang agak jauh dari tempat sodaraku itu. Berfikir, ada beberapa kerjaan rumah yang mesti harus aku lakukan esok hari.

Keesokan harinya. Badanku menggigil tanpa sebab. Aku di kosan sendirian, lebih memilih untuk tetap di rumah dan malas untuk makan. Tapi, aku merasakan sering haus. Badanku menggigil hebat selama dua hari, apalagi ini diperkuat dengan cuaca padang yang tumben - tumbenannya hujan dua hari ini. Memang aku sedikit merasa aku fotofobi dengan cahaya, sehingga aku lebih nyaman dengan menutupi tirai jendelaku saat badanku demam. Kelenjar getah beningku juga membesar, hari pertama satu buah, hari ketiga dan keempat, selalu bertambah. hanya maksimal membesar di 4 titik. Badanku disaat itu panas, tetapi aku lebih merasa menggigilku mendominasi demamku dengan  perlahan - lahan mulai muncul gejala atralgia (nyeri sendi ) khususnya pada bagian sendi lutut, sendi kaki dan pinggul.

Hari ketiga, atralgianya mulai aku rasakan agak menyebar ke tangan dan jari tangan, jari tanganku tidak bisa menggengam dengan sempurna. Pagi hari sekitaran jam 8, aku menyadari, timbul bintik - bintik merah di sekitaran paha, lalu terus menyebar di jam - jam berikutmya ke dada, ke tangan sampai ke leher. Mukakupun tampak memerah dibagian pipi dan hidung. Rush ini mulai hilang esok hari.

Penyakitku ini dinamakan Chikungunya. Chikungunya diambil dari bahasa Swahili yang berasal dari Africa, yang artinya melengkung. Hal ini dikarenakan, orang yang kena penyakit ini, akan lebih sering terlihat membungkung atau melengkungkan badannya karna nyeri sendi yang dirasakan. Chikungunya ini merupakan virus, termasuk jenis Alfavirus dari famili Togaviridae, yang vektornya adalah nyamuk Aides aegepty dan Aides albopictus. 

Walaupun nyamuk yang nyebarin sama, gejala mereka sangat berbeda. Kegawatdaruratan penyakitnya juga berbeda. Apa sih bedanya DBD dengan Chikungunya ini? yang paling penting atralgia (nyeri sendi) di Chinkungunya sangat mendominasi sekali dibandingkan DBD. Dari bentuk demamnya juga berbeda, chikungunya memiliki demam yang mendominasi menggigil hebat dengan frekuensi yang sama per hari, lain hal dari DBD yang memiliki fase demi fase pada demamnya yang membuat orang yang menderitanya juga terlihat lemas karna mengalami trombositopenia.

Atralgia, masih aku rasakan sampai sekarang. Menurut beberapa artikel yang aku baca, untuk atralgia ini bisa hilang dalam beberapa hari, minggu, bulan bahkan setahun. Sangat individual sekali. Chikungunya termasuk self limiting disease, yang bergantung dengan imun si penderitanya. Tidak ada pengobatan serta vaksinasi yang khusus untuk penyakit chikungunya. Aku menyarankan agar memperbanyak mengkonsumsi buah ataupun makanan yang cairannya banyak, lalu bisa mencoba air kelapa (sampai sekarang aku masih mengkonsumsinya) serta perbanyak istirahat. Untuk gejala chikungunya seperti atralgia bisa kita atasi dengan obat penghilang gejala. INGAT!! OBAT PENGHILANG GEJALA! artinya apa..obat ini bukan berarti menyembuhkan tetapi hanya mereduksi gejala - gejala penyakit ini seperti atralgia. Aku mengkonsumsi Metylprednisolone dan Natrium diklofenak. Aku saranin jangan tiap hari mengkonsumsi ini. Namanya obat, pasti mempunyai efek samping tersendiri didalam tubuh. Karna dia hanya mereduksi gejala bukan virus chikungunya didalam tubuh. Aku mengkonsumsinya hanya pada saat yang memang joint painnya sudah tidak tertahankan lagi. *ngerasa seperti punya penyakit remathoid artritis gue!

Sekarang hanya mencoba berjalan terus, memang agak pincang. Namun, kalau sendi di berikan movement terus, sakitnya sedikit berkurang dibanding hanya kita bawa tidur. Doain yah semoga cepet sembuh. Ini penyakit tergantung imun penderitanya. Kayaknya nguji semangat aku ini.. Semangaaat!!!